Sabtu, 28 Januari 2012

Penyimpanan dan Pengemasan

Penyimpanan Buah Mangga Arumanis Dengan Perendaman Ke Dalam Kalsium Klorida (CaCl 2)
Setelah dipanen, mangga arumanis akan disortasi, dikemas kemudian didistribusikan ke tempat-tempat penjualan baik dalam jarak jauh maupun dekat.  Selama penangananya, mangga akan mengalami proses pematangan dan penuaan ( senescense ). Jika pematangan berlangsung cepat maka buah akan mengalami kerusakan sebelum sampai ke tempat tujuan atau dikonsumsi. Sehingga diperlukan upaya untuk memperlambat kerusakan sehingga mangga tetap dalam kondisi baik hingga siap untuk dikonsumsi.
Buah dengan kandungan kalsium yang tinggi memiliki laju respirasi yang rendah sehingga gas etilen yang dihasilkan pun rendah. Gas etilen C2H4 merupakan senyawa yang berfungsi sebagai hormon pematangan, jika produksi gas ini terhambat maka proses pematangan pun lambat sehingga dapat memperpanjang umur simpan.
Upaya memperpanjang umur simpan mangga ini dapat dilakukan dengan merendamnya ke dalam  kalsium klorida (CaCl2). Adapun hal-hal yang harus diperhatikan adalah kadar kalsium klorida (CaCl2) yang digunakan dan lama perendaman. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ferdiana,dkk, kadar kalsium ( Ca ) di dalam daging buah akan mengalami peningkatan secara linier sejalan dengan lama perendaman. Namun, penundaan pematangan buah yang diindikasikan dari perubahan warna dan kelunakan daging tidak semakin kuat dengan naiknya kandungan Ca dalam daging buah. Umur simpan buah mangga dengan perendaman ke dalam 4% CaCl2 mengalami peningkatan secara linier dengan bertambahnya waktu perendaman. Sedangkan buah mangga yang direndam menggunakan 8% CaCl2 mengalami pematangan lebih cepat.
Perendaman mangga arumanis dengan kalsium klorida ( CaCl2 ) dapat memperlambat pematangan hingga 3.6 hari lebih lama daripada mangga tanpa perendaman ke dalam CaCl2 . Kondisi seperti itu tercapai jika mangga dikeringanginkan setelah direndam kemudian disimpan pada suhu ruang ( rata-rata 29,8 °C ).
Untuk lebih memperpanjang  umur simpan, mangga dapat disimpan pada suhu yang lebih rendah dengan  kemasan yang sesuai.  Kemasan yang bisa digunakan untuk menyimpan pada suhu ruang adalah keranjang. Bentuk keranjang  yang berlubang memudahkan aerasi sehingga memungkinkan pengurangan efek gas etilen, serta menghilangkan panas dan kelembaban yang dihasilkan pada proses respirasi.
Metode ini dapat juga diaplikasikan pada produk-produk lain, misalnya jambu biji dan tomat bahkan jenis buah dan sayuran lainnya. Namun konsentrasi kalsium klorida dan kemasan yang digunakan berbeda tergantung karakteristik produk yang akan disimpan..

F.E Sari, et al.2004.Pengaruh Kadar CaCl2 dan Lama Perendaman Terhadap   Umur Simpan dan Pematangan Buah Mangga Arumanis. Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 11 No.1, 2004 : 42-50. http://www.ugm.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar